Selasa, 22 November 2011

Islam Indonesia, Antara Hari Ini dan Esok

dakwatuna.com - “Antara nyata dan tidak, antara mau dan tidak mau tapi itu semua adalah sebuah titik bahwa kita harus sadar bahwa kita adalah sebaik-baiknya umat ketika kita mampu menampakan sisi keislaman yang sebenarnya tanpa ada dikotomi antara tauhid dan aspek dunia.”
Telukjambe, September’08 Esok adalah sebuah kumpulan cerita yang abstrak dan tak bisa diprediksi, namun seorang manusia yang wajar adalah seseorang selalu mempersiapkan segalanya atau selengkapnya dengan baik untuk songsong masa depan. Allah Swt. Berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18 :
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Muslim yang baik adalah muslim yang sudah tahu betul apa yang akan dilakukan pada hari ini, dan ia sadar bahwa apa yang ia lakukan hari ini akan memberikan dampak yang signifikan pada masa mendatang. Tak ada nilai-nilai keraguan ataupun nilai yang cenderung kepada sikap pesimistis, karena semua tahu bahwa esok adalah abstrak dan harus dipersiapkan dengan matang.
Indonesia adalah negeri muslim terbesar di dunia, yang merupakan asset yang berharga dan merupakan tolak ukur dari masyarakat muslim dunia. Karena itulah wajah dunia muslim Indonesia selalu menjadi sorotan yang paling tajam, sehingga ia merupakan sebuah informasi penting dalam segala kepentingannya. Muslim Indonesia dengan ciri yang lebih moderat bahkan mampu memposisikan diri sebagai negara muslim yang mampu menerapkan kesejukan, merupakan wajah lain dari dunia Islam yang cenderung kekinian dianggap sebagai agama radikal,agama teroris.
Oleh karena itu menurut hemat saya, posisi tawar itu merupakan hal yang berharga yang harus terus diperankan oleh Indonesia. Dan juga dengan posisi yang demikian, seharusnya peran kita pun sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar harus lebih signifkan dalam kancah dunia internasional. Sebagai negara mayoritas muslim, sudah seharusnya juga mempersiapkan diri untuk menjadi negara yang mampu berkompetisi dengan masyarakat internasional. Kita seharusnya tidak perlu takut lagi dengan era pasar bebas jika sudah mempersiapkan dengan matang tentang kader-kader penerus.
Namun sayang, kita ini terlalu sering terjebak dalam pemikiran pragmatis sehingga cita-cita kita yang termaktub dalam preambule UUD’45 yakni mewujukan masyarakat adil makmur hanya akan menjadi mimpi di siang bolong. Jika kita menilik dan mentadaburi QS Al Hasyr ayat 18 tadi, sungguh akan menjadi sangat menarik dan akan mampu menggenjot mental bangsa menjadi bangsa yang selalu memiliki perencanaan yang mantap dalam melangkah.
Namun permasalahnnya tidak sesederhana itu, karena kita sebagai bangsa yang mayoritas muslim sudah kehilangan akarnya dan kehilangan pegangan utamanya. Nilai moral sebagai seorang muslim salah satunya saja nilai silaturahim hanya terlihat setahun sekali dalam tradisi mudik, lalu nilai lain tentang Islam contoh kejujuran sudah tergerus oleh pemikiran “perut adalah segalanya” sehingga kita pun menjadi negara mayoritas muslim namun sebagai negara peringkat ketiga dalam korupsi.
Al Qur’an yang seharusnya menjadi pedoman dan tuntunan dalam melangkah kini hanya menjadi hiasan di sudu-sudut ruangan dihiasi dengan bingkai dan terlihat rapi karena memang belum pernah dibuka, atau mungkin ada dari kalangan yang terlihat hafal ayat Al Qur’an namun sayang hanya sekedar hafal dan hanya sampai di bibir saja belum sampai ke hati dan perwujudan dalam kehidupan. Kita hanya menjadi bangsa yang hanya sekedar namanya saja mayoritas Islam, namun kepribadian- kepribadiannya jauh dari konsep pribadi muslim sejati.
Ini yang menjadi polemik, ini yang menjadi rancu atau dengan bahasa yang lain “masa orang Islam takut dengan Islam”. Ada apa dengan ajaran Islam, dan ada apa dengan ketakutan yang menghampiri orang-orang muslim kini tentang ajaran agamanya? Contoh dalam hal ini orang “Islam” malas dengan mengeluarkan zakat, padahal dengan pengelolaan zakat itu orang miskin itu menjadi tidak ada (contoh dalam hal ini baitul mal yang dikelola Umar ibn Abdul Aziz) lalu kenapa harus takut jika itu memberi peluang hidup yang lebih baik kepada saudara kita yang miskin. Dan dalam hal ini tidak pernah ada cerita orang kaya jatuh miskin hanya gara-gara zakat, malah kekayaan kita akan bertambah banyak dan yang jelas semakin barakah.
Islam di Indonesia seharusnya menjadi ruh dalam perubahan tataran moral pribadi-pribadinya, dari yang tak jelas menjadi semakin jelas, dari yang rapuh menjadi tatanan yang kuat. Islam seharusnya menjadi kekuatan perekat persatuan bangsa ini, dan bukan menjadi sebuah kata-kata yang tabu dalam ranah kenegaraan karena Islam itu menganut sistem rahmatan lil ‘alamin. Islam Indonesia seharusnya menjadi pioner dalam tumbuh kembangnya pribadi muslim yang mewujudkan aspek tauhid dalam ilmu pengetahuan teknologi, kebudayaan serta kehidupan sosial kemasyarakatan tanpa menjadi masyarakat yang antipati terhadap lingkungan sekitar (eksklusif).
Konsep syumuliyatul Islam (kesempurnaan Islam) harus mampu diserap atau bahkan ditransfer ke dalam jiwa setiap muslim, agar ia menjadi sadar bahwa Islam itu bukan hanya mengurusi atau mengatur ibadah sholat, zakat, puasa, haji namun juga keselurahan kehidupan pribadi muslim diatur bahkan sampai ke ranah kenegaraan. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus segera sadar bahwa kita itu adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar dan punya peran cukup signifikan dalam kancah internasional mulai mempersiapkan generasi penerus yang akan datang menjadi generasi yang bukan generasi mental lemah, bukan generasi bodoh, dan bukan generasi yang hanya bisa menjadi follower murni.
Kita harus menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menunjang pembentukan pribadi-pribadi bermental pemenang, kita harus memberikan kucuran-kucuran dana yang cukup dan memadai kebutuhan kepada mereka yang berani berjuang mewujudkan cita-cita bangsa ini. Islam itu harus menjadi titik tolak berfikir, bergerak, berjuang seorang muslim, dan bukannya menjadi sebuah kejumudan.
Esok hari merupakan harapan bagi orang-orang yang optimis, dan Islam selalu mengajarkan sikap optimis dalam menjalani hidup. Sudah saatnya kita teriak “bebas merdeka” dari cengkraman nafsu syaitani yang selalu menyusun dan mendayung kita untuk menjauh dari Allah swt. dan Sunnah Rasulullah saw. Sudah saatnya pula Islam Indonesia hari ini berjalan beriringan bersama Islam di seluruh dunia untuk sama-sama berfungsi sebagai pemimpin dunia yang mampu melayani umat dunia ini dalam kerangaka keragaman suku, budaya, bahasa, dan agama dan saya rasa Islam sudah selesai dalam kerangka keberagaman itu dengan QS Al Hujarat Ayat 13 dan QS Al Kafiruun ayat 6 dan Islam bukanlah agama yang ketika mengahadapi masalah harus selalu diselesaikan dengan peperangan (pedang terhunus).
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita saat ini punya peran dalam menjawab pertanyaan Islam Indonesia esok hari akan seperti apa? Allahu a’lam
Read more »

Jumat, 18 November 2011

Kata-Kata Bijak Albert Einstein


Meski ia mengatakan, “Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran.” namun nama “Einstein” sangat identik dengan kata “Jenius”. Hampir tidak ada seorangpun yang menolak jika Einstein dikatakan sebagai prototipe manusia jenius. Berikut berbagai pemikiran dan pendapat seorang Albert Einstein:
1. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.
2. Sesuatu yang paling sulit dimengerti di dunia ini adalah pajak penghasilan.
3. Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang luar biasa seandainya seseorang tidak harus menghabiskan hidupnya terhadap hal tersebut.
” Knowledge is something extraordinary in case someone does not have to spend his life on it. “
4. Terpuruk dalam masalah merupakan peluang hebat untuk kita.
5. Saya tidak memiliki bakat tertentu. Saya hanya ingin tahu.
” I have no particular talent. I am merely inquisitive. “
6. Jika fakta tidak sesuai dengan teori, rubahlah faktanya.
” If the facts don’t fit the theory, change the facts “
7. Semakin hukum matematika menunjukkan realitas, menjadi semakin tidak pasti; semakin pasti, semakin tidak menunjukkan realitas.
” As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain; and as far as they are certain, they do not refer to reality. “
8. Kerja keras bukan untuk sukses tetapi untuk sebuah nilai.
” Strive not to be a success, but rather to be of value. “
9. Pelepasan tenaga atom telah merubah segalanya kecuali cara kita berpikir… pemecahan untuk masalah ini tergantung kepada hati nurani umat manusia. Jika saya mengetahuinya, lebih baik saya menjadi pembuat jam tangan.
” The release of atom power has changed everything except our way of thinking… the solution to this problem lies in the heart of mankind. If only I had known, I should have become a watchmaker. “
10. Tragedi kehidupan adalah sesuatu yang mati di dalam diri seseorang pada saat dia hidup.
11. Saya tidak pernah memikirkan masa depan. Masa depan akan segera datang.
” I never think of the future. It comes soon enough. “
12. Jika A adalah ‘sukses’, maka rumusnya adalah ‘A=X+Y+Z’, dimana X adalah ‘kerja’, Y adalah ‘bermain’, dan Z adalah jaga mulut anda agar tetap tertutup.
” If A equals success, then the formula is: A=X+Y+Z. X is work. Y is play. Z is keep your mouth shut. “
13. ketika seseorang bertanya kepada Einstein, pertanyaan apa yang akan diajukan kepada Tuhan bila dia dapat mengajukan pertanyaan itu, dia menjawab,”Bagaimana awal mula jagad raya ini? Karena segala sesuatu sesudahnya hanya masalah matematika.” Tapi setelah berpikir beberapa saat, dia mengubah pikirannya lalu bilang,”Bukan itu. Saya akan bertanya,”Kenapa dunia ini diciptakan?” Karena, dengan demikian saya akan mengetahui makna hidup saya sendiri.
14. Telegraph tanpa kabel tidak sulit untuk dimengerti. Telegraph biasa seperti kucing yang sangat panjang. Anda tarik ekornya di New York, dan mengeong di Los Angeles. Yang tanpa kabel sama saja, hanya tanpa kucingnya.
” The wireless telegraph is not difficult to understand. The ordinary telegraph is like a very long cat. You pull the tail in New York, and it meows in Los Angeles. The wireless is the same, only without the cat. “

15. Tuhan tidak bermain dadu.
” God doesn’t play dice. “
16. Kelemahan dalam tingkah laku menjadi kelemahan karakter.
“Weakness of attitude becomes weakness of character.“
17. Membaca, setelah beberapa waktu, menggelapkan pikiran terlalu jauh dari pencarian kreatif nya. Seseorang yang membaca terlalu banyak dan menggunakan otaknya terlalu sedikit akan menjadi kebiasaan malas untuk berpikir.
“ Reading, after a certain age, diverts the mind too much from its creative pursuits. Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking. “
18. Ketika ditanya dengan apa perang dunia III akan dilakukan, Einstein menjawab bahwa ia tidak tahu. Tapi dia mengetahui dengan apa perang dunia IV akan dilakukan: Dengan pentungan dan batu!
” When asked how World War III would be fought, Einstein replied that he didn’t know. But he knew how World War IV would be fought: With sticks and stones! “
19. Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.
” Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed. “
20. Kenyataan hanyalah sebuah ilusi, walaupun terjadi terus menerus.
” Reality is merely an illusion, albeit a very persistent one. “
21. Jika teori relativitas terbukti sukses, Jerman akan mengklaim saya sebagai orang Jerman dan Perancis menyatakan bahwa saya seorang penduduk dunia. Seharusnya teori saya terbukti tidak benar, Perancis akan mengatakan saya orang Jerman dan Jerman akan mengatakan saya orang Yahudi.
“If my theory of relativity is proven successful, Germany will claim me as a German and France will declare that I am a citizen of the world. Should my theory prove untrue, France will say that I am a German and Germany will declare that I am a Jew.“
22. Nasionalisme adalah penyakit yang kekanak-kanakan. Itu adalah penyakit campak dari ras manusia.
“Nationalism is an infantile sickness. It is the measles of the human race.“
23. Sejak ahli matematika menginvasi teori relativitas. Saya tidak mengerti diri saya lagi.
24. Kaum intelektual memecahkan masalah, para jenius mencegah mereka.
“Intellectuals solve problems; genuises prevent them.“
25. Aku meyakini bahwa Dia (Tuhan) tidak bermain dadu.
“I am convinced that he ( God ) does not play dice.“
26. Hukum gravitasi tidak berlaku terhadap orang yang sedang jatuh cinta.
“Gravitation cannot be held responsible for people falling in love.“
27. Adalah mungkin untuk menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah, tetapi itu membuatnya tanpa rasa; itu membuatnya tanpa arti, seperti jika anda menjelaskan Simfony Beethoven sebagai variasi dari tekanan udara.
“It would be possible to describe everything scientifically, but it would make no sense; it would be without meaning, as if you described a Beethoven symphony as a variation of wave pressure.”
28. Tugas sains antara lain adalah untuk menemukan keindahan alam.
29. Di tengah kesulitan terdapat kesempatan.
“In the middle of difficulty lies opportunity.”
30. Satu – satunya hal yang bertentangan dengan ilmu pengetahuanku adalah pendidikanku.
“The only thing that interferes with my learning is my education.”
31. Ketika anda berpacaran dengan cewek yang manis, satu jam seperti sedetik. Ketika anda duduk di atas tungku panas, sedetik serasa satu jam. Itulah relativitas.
“When you are courting a nice girl an hour seems like a second. When you sit on a red-hot cinder a second seems like an hour. That’s relativity.”
32. Itu tidak berarti saya cerdas, Itu hanya karena saya tetap dengan masalah tersebut lebih lama.
“It’s not that I’m so smart , it’s just that I stay with problems longer.”
33. Banyak orang mengatakan kepintaran yang menjadikan seseorang Ilmuwan besar. Mereka keliru.. itu adalah karakter.
“Many people say that the intelligence that make the great scientists. They are mistaken .. it is the characters.”
34. Masalah penting yang kita hadapi kini tidak dapat kita pecahkan pada tingkat berpikir yang sama seperti ketika kita menciptakan masalah tersebut.
“We can not solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them.”
35. Hanya ada dua hal yang tidak terbatas, alam semesta dan kebodohan. Dan saya tidak yakin tentang alam semesta.
“There are only two truly infinite things, the universe and stupidity. And I am unsure about the universe.”
36. Ada dua cara untuk memahami kehidupan. Cara pertama dengan menyadari bahwa tidak ada hal yang mukjizat. Yang kedua menyadari bahwa semua hal adalah mukjizat.
“There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.”
37. Intuisi lebih penting daripada penjelasan. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.
38. Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi menjadi seseorang yang bernilai.
“Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value.”
39. Seseorang memulai untuk hidup ketika ia dapat hidup diluar dirinya.
“A person starts to live when he can live outside himself.”
40. Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan
Read more »

Kamis, 10 November 2011

Lilin Kecil Itu Masih Tersisa (Lily Azzahra)



Ketika mimpi dan asa setinggi bintang di angkasa....
Jatuh bangun akan terasa untuk menggapainya.
Kesakitan. Itu pasti....
Keletihan jiwa raga akan dilalui.
......
Saat mentari dalam hati lelah untuk bercahaya...
Nyalakan seberkas lilin kecil untuk menggantinya
Dia mungkin tak akan mampu untuk menerangi dunia....
Hanya bisa merayap-rayap dalam gelap mayapada
Namun.... Yakinlah....
Suatu saat nanti, lilin itu akan menghidupkan lilin satunya yang masih padam.
Lalu...dia akan menghidupkan lilin-lilin kecil lainnya
Menjelma lebih besar lagi... lagi... dan seluruhnya.....
Sesaat akan berubah menjadi ruang penuh cahaya........
..........
Untukmu ayah dan ibu....
Saat ini yang terpikir hanyalah kebahagiaanmu.
Tiada peduli meski dunia kian hari kian membelenggu.
Dunia hanya bisa melihat dan melihat....
Namun kita yang menjalani.....

Hanya satu keyakinanku pada RABB-ku...
Dia tidak diam...
Dia tidak tidur....
Dia Maha RAHMAN....
Dia Maha BIJAKSANA...
Dia mempunyai RAHASIA atas segala RAHASIA

ALLAHU Yaa LATHIIF............
Read more »

Sabtu, 05 November 2011

Barokallah - Maher Zain

Read more »

Minggu, 30 Oktober 2011

Sepuluh Karakter Suami Ideal


dakwatuna.com – Menjadi suami ideal, bisakah? Sudah lebih dari dua puluh tahun menjadi suami, namun saya merasa bukanlah suami ideal. Saya hanya selalu berusaha untuk menjadi baik dan menjadi lebih baik lagi setiap hari. Mungkin tidak akan pernah sampai ke taraf ideal, karena memang tidak mudah untuk mencapainya.

Namun sebagai suami, saya tetap perlu memiliki peta yang jelas, seperti apa karakter ideal yang seharusnya saya miliki. Jika tidak memiliki peta ini, saya hanya berjalan melingkar-lingkar, menuruti ritme hidup dan rutinitas yang mekanistik. Setiap hari seperti itu saja, bersembunyi di balik ungkapan “terimalah aku apa adanya”, lalu kita merasa tidak perlu melakukan perbaikan dan perubahan apapun. Toh pasangan kita sudah menerima kita apa adanya.

Pada kesempatan kali ini saya ingin meringkaskan tulisan tentang karakter suami ideal, dari pertama hingga kesepuluh.

Karakter pertama, suami ideal memiliki kemampuan untuk senantiasa memiliki cinta dan kasih sayang dalam jiwanya. Mungkin istri kita terasa sangat menyebalkan, atau tampak sangat menjengkelkan dengan perkataan dan perbuatannya setiap hari. Para suami selalu memiliki catatan yang sama, bahwa istri mereka amat sangat cerewet. Terlalu banyak bicara, terlalu banyak komentar, dan suka memberi nasihat tanpa diminta. Namun sebagai suami, kita tidak layak mencaci maki, memarahi dan membenci istri.

Jika tidak suka dengan perkataan atau perbuatannya, nasihati, ingatkan dengan kelembutan, dengan cinta dan kasih sayang. Jika melihat ada kekurangan pada dirinya, ingatlah Tuhan telah mengutus kita untuk mendampinginya, agar bisa menutupi kelemahan dan melengkapi kekurangan yang dimilikinya. Bukan mendamprat, memaki, apalagi sampai berlaku kasar dan menyakiti hati, perasaan dan badan istri. Selalu sediakan cinta dan kasih sayang untuk istri Anda.

Karakter kedua, suami ideal mampu menundukkan egonya sehingga mudah mengalah, cepat mengakui kesalahan dan ada banyak maaf dalam dirinya. Apakah yang menghalangi seorang suami untuk meminta maaf kepada istrinya? Apakah yang menghalangi suami untuk bersikap mengalah ketika ada perselisihan pendapat dengan istri? Apakah yang menghalangi suami untuk mengakui kesalahan yang dilakukan? Apakah yang menghalangi suami untuk memaafkan kesalahan dan kekurangan istri?

Itulah yang disebut dengan ego. Ada ego lelaki, ada ego perempuan. Dalam suatu pertengkaran antara suami istri, ego masing-masing memuncak tinggi. Tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mendahului meminta maaf, tidak ada yang mau mengakui kesalahan. Padahal, dalam setiap konflik dan pertengkaran suami istri, selalu ada andil kesalahan dari kedua belah pihak. Keduanya mesti memiliki andil dalam menciptakan suasana konflik. Maka, tundukkan selalu ego Anda, untuk istri Anda tercinta, demi keharmonisan rumah tangga.

Karakter ketiga, suami ideal mampu membahagiakan istri, dan merasa senang jika bisa membahagiakan istrinya. Jika kita mampu membahagiakan istri, maka akan sangat banyak yang bisa kita dapatkan darinya. Istri merasa nyaman dan tenang, sehingga kita sebagai suami akan lebih optimal dalam menunaikan berbagai macam kegiatan dalam kehidupan. Istri akan mendukung berbagai keinginan positif suami, selama ia merasa bahagia.

Yang perlu diketahui para suami, membahagiakan istri itu bukanlah bab bagaimana memberikan semua yang diinginkan istri, namun bab bagaimana menyentuh perasaan dan hatinya. Inilah hakikat yang lebih utama dan penting. Para suami sangat penting mengetahui jalan untuk menyentuh hati dan perasaan istri, sehingga lebih bisa menyelami hal-hal apakah yang membahagiakan jiwanya, apakah yang menenteramkan hatinya, apakah yang sangat diharapkannya.

Bahagiakan selalu istri Anda, dan lihatlah hasilnya, ia akan bersedia memberikan bantuan apapun yang Anda minta.

Karakter keempat, suami ideal selalu fokus melihat sisi kebaikan dan kelebihan istri, serta cepat melupakan kekurangan istri. Sesungguhnyalah setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna, dimana hanya memiliki kelebihan saja dan tidak memiliki kekurangan. Sebagaimana juga tidak ada manusia yang hanya memiliki kelemahan dan kekurangan saja, tanpa memiliki kebaikan dan kelebihan apapun.

Semenjak awal pernikahan, seharusnya sudah ada kesadaran yang tertanam dalam diri suami dan istri, bahwa pasangan hidupnya bukanlah malaikat, bukanlah manusia super yang terbebas dari kelemahan. Para suami hendaknya menyadari, istri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Tuhan mengutus Anda untuk melengkapi kekurangannya, untuk memperbaiki sisi kelemahannya.

Lupakan saja berbagai kekurangan dan kelemahannya, fokuslah melihat sisi kebaikan dan kelebihannya.

Karakter kelima, suami ideal memiliki peta kasih yang lengkap terhadap istrinya. Peta kasih yang terperinci tentang pasangan akan memberikan banyak sekali kemanfaatan. Di antara manfaatnya adalah menumbuhsuburkan cinta dan kasih sayang, karena adanya rasa saling percaya. Dengan mengenal secara mendalam tentang berbagai kondisi pasangan, maka yang muncul adalah suasana saling percaya, dan tidak ada dusta atau curiga di antara mereka. Tidak ada sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, karena setiap bentuk perubahan sekecil apapun telah mereka ketahui bersama.

Cara yang paling sederhana untuk mengetahui detail perubahan dan perkembangan adalah dengan selalu mengobrol setiap saat, setiap waktu. Biasakan mengobrol, di setiap ada kesempatan, tanpa perlu membatasi atau menentukan tema-tema tertentu untuk diobrolkan. Dari A sampai Z, semua bisa diobrolkan oleh suami dan istri. Dengan cara mengobrol itulah berbagai hal bisa diketahui oleh pasangan. Suami menjadi mengerti pikiran istri, dan istri bisa mengerti pikiran suami.

Karakter keenam, suami ideal selalu mendekat kepada istri, bukan menjauh. Jika Anda tengah marah kepada istri, atau menyimpan kekesalan kepada istri, apa yang Anda lakukan? Semakin mendekat kepada istri, atau semakin menjauh? Jika pada kondisi seperti itu Anda menuruti emosi, melontarkan kata-kata yang menyakitkan, menampakkan mimik muka merah, apalagi sampai menyakiti fisik istri, artinya Anda menjauh.

Jika istri Anda tengah mengeluhkan sesuatu kepada Anda, bagaimanakah Anda merespon keluhannya? Jika Anda cepat mengkritik, bahkan cepat menyalahkan istri, itu pertanda Anda menjauh darinya. Anda tidak berusaha untuk mendekat dan menenteramkan hatinya, namun justru membuat garis pemisah yang semakin tajam antara Anda dengan istri Anda.

Sebagai suami, teruslah berusaha mendekat istri, jangan menjauh. Saat istri tampak emosional dan marah-marah, dekatilah, peluklah, bisikkan kalimat mesra di telinganya. Jangan diimbangi dengan kemarahan, emosi dan apalagi kekerasan serta kekasaran sikap. Mendekatlah terus kepada istri, dan jangan menjauh.

Karakter ketujuh, suami ideal memiliki keterampilan praktis kerumahtanggaan. Suami bukan hanya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri, sehingga setelah di rumah merasa menjadi manusia bebas yang tidak memiliki tugas dan tanggung jawab apapun untuk dikerjakan. Sesampai di rumah langsung istirahat, bersantai atau tidur karena merasa sudah lelah dalam menjalankan kewajiban mencari nafkah. Seakan-akan semua pekerjaan praktis kerumahtanggaan dengan sendirinya menjadi kewajiban istri.

Sesungguhnyalah pengerjaan kegiatan praktis kerumahtanggaan itu sangat fleksibel, tidak ada ketentuan baku tentangnya. Maka, lakukan musyawarah di rumah untuk membagi peran antara suami, istri, anak-anak, dan pembantu (jika memiliki pembantu rumah tangga). Lebih khusus lagi yang harus disepakati adalah peran suami dan istri di dalam rumah, agar tidak menimbulkan perasaan ketidakadilan.

Bagilah peran secara berkeadilan, melalui proses musyawarah yang penuh suasana kasih sayang, bukan pemaksaan kehendak atau intimidasi. Semua untuk menjaga cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

Karakter kedelapan, suami ideal memberikan kesempatan dan dorongan kepada istri untuk maju, berkembang dan berprestasi. Tidak layak bagi suami untuk menghambat kemajuan dan perkembangan potensi istri. Pernikahan bukanlah lembaga untuk mensterilkan berbagai potensi dan prestasi salah satu pihak. Justru dengan pernikahan itu akan semakin mengoptimalkan berbagai potensi kebaikan dari suami dan istri.

Definisikan format prestasi, dan sepakati bersama dalam keluarga. Setelah ada kesepakatan, maka dukung dan doronglah istri untuk berprestasi. Rayakanlah setiap keberhasilan dan capaian prestasi suami dan istri, dalam suasana kehangatan cinta dan kasih sayang. Apabila suami mencapai peningkatan prestasi, itu karena dukungan dan dorongan istri serta anak-anak. Apabila istri mencapai puncak prestasi, itu karena dukungan dan dorongan suami serta anak-anak. Semua pihak merasa gembira, berbangga dan mampu merayakannya.

Karakter kesembilan, suami ideal selalu tampak “young and fresh” di hadapan istri. Banyak suami yang menuntut istri dalam bentuk yang perfect, seperti harus selalu wangi, segar, harum, berdandan menarik, berpenampilan menyenangkan, dan lain sebagainya. Namun dirinya sendiri tampak tidak memperhatikan penampilan saat di rumah. Bau keringat yang menyengat, penampilan yang apa adanya, tidak menampakkan kerapian dan keserasian dalam berpakaian, menjadi sesuatu yang khas saat di rumah.

Tidak layak semua tenaga, pikiran dan perhatian Anda habiskan di kantor dan di tempat berkegiatan di luar rumah. Sementara Anda pulang dengan membawa tenaga sisa, pikiran sisa, hati sisa, dan perhatian sisa. Cinta dan kasih sayang seperti apa yang Anda harapkan tumbuh berkembang di dalam kehidupan keluarga apabila semua dibangun di atas sisa-sisa?

Jangan bawa beban masalah dari luar rumah masuk ke dalam rumah Anda. Sebanyak apapun rasa lelah Anda dari melaksanakan aktivitas seharian, pulanglah ke rumah dalam kondisi segar dan bergairah menemui istri serta anak-anak.

Karakter kesepuluh, suami ideal selalu memperbarui motivasi dan menguatkan kembali makna ikatan dengan istri. Menikah, awalnya adalah sebuah akad, atau ikatan. Prosesi nikah yang sakral itu hakikatnya adalah sebuah ikrar dan perjanjian agung atas nama Tuhan, diresmikan oleh negara, disaksikan oleh orang tua, keluarga, kerabat, sahabat, tetangga dan sanak saudara. Sedemikian sakral prosesi pernikahan, tampak dari banyaknya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Motivasi menikah adalah ibadah, bagian dari pelaksanaan aturan Ketuhanan, yang kemudian secara teknis administrasi diatur oleh negara. Sejak awal, motivasi ini telah diwujudkan dan dikokohkan dalam sebentuk ucapan atau ikrar, saat melaksanakan akad nikah di depan petugas pernikahan. Dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, ikatan ini bisa mengendur dan melemah, maka harus selalu disegarkan dan dikuatkan.

Demikianlah ringkasan keterangan sepuluh karakter suami ideal. Semoga ada manfaatnya untuk membawa kita menuju kondisi yang lebih baik

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/10/15612/sepuluh-karakter-suami-ideal/#ixzz1bpTlkLb8
Read more »

Open Your eye - Maher Zain



Open Your Eyes
Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
الحمد الله
Read more »

Kamis, 27 Oktober 2011

Impian-impianku..

Impian-impian ku:
1. Lulus S1 IPK 3,7
2. Menikah sebelum usia 24 tahun
3. Mendapatkan istri solehah
4. Melanjutkan S2
5. Punya sepeda motor
6. Bisa nyetir mobil
7. Punya laptop Tosiba
8. Punya modem
9. Punya handycam
10. Punya kamera digital
11. Punya blackberry
12. Punya Ipad
13. melanjutkan S3
14. Punya minimal 4 anak
15. Mengajar
16. Punya pepustakaan pribadi
17. Mendirikan perpustakaan rakyat
18. Mendirikan TPA
19. Naik pesawat
20. Hafidz Quran
21. Keluarga hafidz quran
22. Mendaki semeru
23. Mendaki Rinjani
24. Menerbitkan minimal 4 buku
25. Menjadi pembicara tingkat nasional
26. Mengikuti forum2 nasional dan internasional
27. Bekerja di PLN
28. Ke Lombok
29. Ke jogja
30. Ke Jakarta
31. Ke Bali
32. Ke Makasar
33. Ke Tarakan
34. Ke Papua
35. Haji bersama keluarga
36. Ke Malaysia
37. Ke Singapura
38. Ke jepang
39. Ke Mesir
40. Ke Dubai
41. Ke Palestina
42. Ke spanyol
43. Ke inggris
44. Punya pondok Pesantren Al Quran
45. Punya warnet
46. Punya rumah besar
47. Punya mobil pribadi
48. Punya sekolah islam
49. Mendirikan masjid/musholla
50. Menjadi orang penting di PLN
51. Menndirikan sekolah islam
52. Punya yayasan sosial untuk anak yatim
53. Menghajikan ibu bapak
54. Ke China
55. Ke Korea
56. Ke Amerika
57. Ke Iran
58. Ke Turki
59. Bertemu langsung sama Anis Matta
60. Bertemu langsung sama Ust. Hilmi
61. Bertemu langsung sama Hidayat Nurwahid
62. Ke gedung DPR
63. Punya lembaga Bimbingan Belajar Gratis
64. Membuat pelatihan kerja untuk masy
65. Punya industry elektronika
66. Mahir berbahasa inggris
67. Mahir berbahasa arab
68. Mahir berbahasa Jepang
69. Mahir macromedia Flash
70. Mahir elektronika
71. Mahir videografi
72. Mahir desain grafis
73. Mahir pemrograman
74. Mahir computer
75. Mahir berenang
76. Mahir berkuda
77. Punya stasiun TV islam
78. Punya stasiun Radio Islam
79. Ke aceh
80. Ke danau Toba
81. Punya penerbitan buku
82. Menerbitkan buku2 best seller
83. Punya lembaga keuangan untuk masyarakat
84. Menjadi dosen
85. Menjadi direktur PLN
86. Ke masjid nabawi
87. Ke masjid istiqlal
88. Ke masjidil aqsho
89. Ke taj mahal, india
90. Ke tembok China
91. Mencium hajar aswad
92. Bertemu langsung presiden
93. Bertemu mursyid ‘am
94. Bertemu ulama-ulama dunia
95. Mewakili Indonesia dalam forum internasional
96. Punya toko computer
97. Membiayai 4 anak yatim sampai S1
98. Menyekolahkan anak sampai S3
99. Berjihad di jalan Allah
100. Ziarah ke makam rasulullah

bersambung...
Read more »

 

Goresan pena

Kabar berita

Harokatuna